*/

Rabu, 06 April 2016

Bursa Kerja Khusus SMKN 1 Babelan

BURSA KERJA KHUSUS (BKK)
A. Latar Belakang
Secara formal, sekolah merupakan wahana yang diupayakan secara sadar untuk melaksanakan proses pendidikan formal. Proses yang diselenggarakan dalam wahana ini terutama ditujukan agar kawasan afektif, kognitifpsikomotor, dan proaktif peserta dididk (siswa) dapat dikembangkan semaksimal mungkin sesuai dengan potensinya. Potensi kecerdasan, bakat dan minat. serta profil kepribadian peserta didik (siswa) yang beragam pada dasarnya merupakan modal dasar dari hakikat dan martabatnya sebagai pribadi. Berkenaan dengan pengenalan, pemahaman, pemeliharaan, dan pengembangan potensi peserta didik (siswa) tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab sekolah. Hal ini dimungkinkan karena pihak orang tua siswa pada umumnya masih merasa belum mampu untuk menyelenggarakan secara non-formal di rumah atau di lingkungannya sendiri, sehingga mereka mempercayakannya kepada pihak sekolah.
Salahsatu sasaran yang ingin dicapai melalui kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam proses pendidikan adalah peserta didik (siswa) mampu mengambil keputusan-keputusan sendiri atas pilihan-pilihan hidup yang dihadapinya. Pilihan hidup peserta didik berkenaan dengan sikap dan perilaku dan kecenderungan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya yang didasari oleh pengetahuannya, pengalamannya, latar belakang sosial ekonomi keluarganya, dan keseluruihan aspek pribadinya. Untuk itu penyiapkan berbagai upaya agar keputusan dari pilihan hidup peserta didik (siswa) sesuai dengan tujuannya merupakan kewajiban dari pihak sekolah.
SMK Negeri 1 Babelan merupakan lembaga pendidikan yang menyelenggarakan proses pendidikan yang berorientasi kepada kecakapan hidup, maka dalam proses pembelajarannya sedikitnya memiliki 3 dimensi sasaran, yaitu :
1. Dimensi Kecakapan Proses
Proses pembelajaran diarahkan pada penguasaan dimensi kecakapan proses dan kepemilikan konsep dasar keilmuan secara simultan. Dalam proses ini siswa diberikan kesempatan yang seluas-luasnya agar menemukan konsep sehingga ia dapat menguasainya, melalui metodanya sendiri sehingga ia dapat menguasai kecakapan proses dan juga pemilikan konsep dasar keilmuan.
2. Dimensi Penguasaan Konsep-konsep Dasar Keilmuan
Penguasaan konsep-konsep dasar keilmuan akan dimiliki jika pada tahap kecakapan proses dapat dikuasai, dengan demikian diupayakan agar siswa mampu menemukan ssendiri prinsip-prinsip utama dari konsep yang telah dimilikinya.
3. Dimensi Aplikasi
Kecakapan proses dan penguasaan konsep akan dipandang berhasil apabila siswa mampu mengaplikasikannya dalam kehidupannya sehari-hari, terutama dalam memecahkan persoalan-persoalan yang ditemuinya dalam kehidupannya.
Ketiga dimensi di atas pada gilirannya akan berdampak pada kepuasan yang dapat meningkatkan motivasi, percaya diri dan pada gilirannya akan menjadikan siswa menjadi mandiri dan bertanggung jawab. Hal ini dapat mewujudkan apa yang disebut sebagai kecakapan personal. Dengan kata lain, siswa dapat disebut berhasil jika seluruh proses pembelajarannya melahirkan kecakapan hidup. Artinya ia bukan saja lulus menyelesaikan sekolahnya, tetapi ia siap bekerja demi masa depannya.
B. Konsep Bursa Kerja Khusus (BKK)
1. Bursa Kerja adalah lembaga yang menjalankan fungsi mempertemukan antara pencari kerja dan pengguna tenaga kerja untuk penempatan
2. Bursa Kerja Khusus adalah Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah, di Satuan Pendidikan Tinggi dan di Lembaga Pelatihan kerja yang melakukan kegiatan memberikan informasi pasar kerja, pendaftaran pencari kerja, memberikan penyuluhan dan bimbingan karir serta menyalurkan dan penempatan pencari kerja. (Depnaker RI, Petunjuk Teknis Bursa Kerja Khusus : 7).
C. Dasar Hukum
1. Perjanjian Kerjasama antara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Departemen Tenaga Kerja Nomor : 076/U/1993 dan Kep-215/MEN/993 tentang Pembentukan Bursa kerja Khusus dan Pemanduan Penyelenggaraan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menenngah dan Pendiidkan Tinggi.
2. Keputusan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Direktur Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja No. 009/C/KEP/U/1994 dan No. Kep.02/BP/1994 tentang Pembentukan Bursa Kerja di Satuan Pendidikan Menengah dan Pemanduan Penyelenggara Bursa Kerja.
D. Ruang Lingkup Kegiatan BKK
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan Antar Kerja BKK mempunyai Tugas
1. Mendaftar dan mendata pencari kerja lulusan SMK Negeri 1 Babelan
2. Mendaftar dan mendata lowongan kesempatan kerja yang diterima
3. Melakukan penyuluhan bimbingan jabatan kepada pencari kerja lulusannya untuk mengetahui bakat, minat dan kemampuannya sesuai kebutuhan pengguna tenaga kerja.
4. Mendata dan menghimpun pengguna tenaga kerja
5. Melakukan penawaran mengenai persediaan tenaga kerja.
6. Melakukan pengiriman untuk memenuhi permintaan tenaga kerja
7. Melakukan penyaluran dan penempatan tenaga kerja di dalam negeri 
8. Mengadakan verifikasi sebagai tindak lanjut dari pengiriman dan penempatan yang telah dilakukan.
9. Mencetak bentuk-bentuk formulir kartu Antar Kerja.
10. Menerima informasi kesempatan kerja dari Kantor Wilayah dan atau Kantor Departemen Tenaga Kerja.
11. Melakukan kerjasama dengan pengguna tenaga kerja/perusahaan yang berada di wilayah kerjanya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini dan masa yang akan datang.

Teknik Kendaraan Ringan

A .  Kelistrikan Body
1.     Pengertian dan Fungsi
Ø  Definisi Sistem Kelistrikan Body
  Sistem kelistrikan body adalah instalasi dari berbagai rangkaian penerangan pada kendaraan. Rangkaian sistem kelistrikan body tersebut, antara lain sistem penerangan lampu kepala, lampu kota, lampu tanda belok, lampu darurat (hazard), lampu plat nomor, lampu rem, dan lampu mundur.

Ø  Fungsi Sistem Kelistrikan Body
   
Fungsi sistem kelistrikan body adalah sebagai penerangan pada kendaraan untuk memberikan tanda-tanda kepada pengendara lain pada saat akan membelok maupun akan berhenti sehingga pengendara akan aman dari kecelakaan. selain itu, juga untuk memberikan indikator pada pengendara contoh lampu tanda belok ke kanan ataupun kiri sudah menyala, kondisi bahan bakar masih banyak atau sudah habis dan lain-lain.


2.     Langkah Kerja
Ø  Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
Ø  Merangkai sistem penerangan.

1.      Rangkaian Sistem Tanda Belok (sein) dan Hazzard

2.      Rangkaian Sistem Penerangan Lampu Kepala






3.         Rangkaian Klakson






4.      Rangkaian Seluruhnya (Kelistrikan Body)



B.  Transmisi Manual
1.     Pengertian dan Fungsi
          
Sistem transmisi adalah sistem yang berfungsi untuk  konversi Torsi dan kecepatan(putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan kepenggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Fungsi :
Ø  Meneruskan tenaga / putaran mesin dari kopling ke poros propeler.
Ø  Merubah momen yang dihasilkan mesin sesuai dengan kebutuhan (beban mesin dan kondisi jalan).
Ø  Memungkinkan kendaraan dapat berjalan mundur (reserve) pada kendaraan lebih dari 2 roda.


2.     Langkah Kerja
Persiapkanlah alat-alat yang akan kita gunakan yang tertera pada alat dan bahan.
Setelah itu,
Ø  Lepaskan perumahan transmisi terlebih dahulu dengan menggunakan kunci yang cocok.
Ø  Lepaskanlah perumahan belakang yang terdapat pada transmisi.
Ø  Lepaskan perumahan tuas pemindah gigi dengan menggunakan kunci kombinasi 12.
Ø  Lepaskan fron cas dengan menggunakan kunci 10.
Ø  Lepaskan snap ring,clutch,key spiring dengan menggunakan tang & palu.
Ø  Lepaskan output shaft,input shaft beserta gigi 1,2,3,dan 4.
Ø  Lepaskanlah idle gear ,counter gear ,gigi penghubung serta gigi mundur dengan menggunakan palu serta pendorong.
Ø  Lepaskan gigi 1,2,3,4 pada input & output shaft serta gigi mundur dan penghubung gear.


3.     Komponen Utama Transmisi


C.  Over Houl Engine
1.     Cylinder Head
Cylinder head terbuat dari besi tuang (konstruksi mesin lama) saat ini banyak diaplikasikan cylinder head yang terbuat dari campuran aluminium. Cylinder head berfungsi sebagai dudukan mekanisme katup, karburator, busi dan sebagai ruang bakar seperti dijelaskan gambar 4 di bawah.

a)      Pelepasan Cylider Head.

Ø  Lepaskan semua saluran air pendingin dari radiator.
Ø  Lepaskan semua komponen seperrti seperti valve case, rocker arm, push rod (untuk cylinder head dengan konstruksi OHV).
Ø  Lepaskan semua baut pengikat cylinder head dari baut sisi paling luar menuju baut sisi paling dalam.
Ø  Lepaskan katup dari dudukan katup menggunakan special service tool.

b)      Pembersihan komponen Cylider Head.
Lakukan pembersihan kerak pada ruang bakar dan semua komponen mekanisme katup sebelum melakukan pemeriksaan agar hasil pemeriksaan lebih presisi.
c)      Pemeriksaan komponen Cylider Head.

Ø  Kerataan intake manifold.
Ø  Periksa kerataan permukaan cylinder head.
Ø  Periksa kebengkokan katup.
Ø  Periksa kerataan permukaan katup.

2.     Mengukur Blok Sylinder
1)      Alat ukur yang di pakai adalah: vernier caliper, micrometer, micrometer stand, cylinder bore gauge.
2)      Bersihkan Blok Silinder yang akan di ukur beserta alat ukuranya
3)      Ukurlah diameter dalam silinder menggunakan vernier caliper, contoh hasil pengukuran dengan vernier caliper adalah 77, 14 mm
4)      Ambillah replacement rod yang sesuai dengan ukuran vernier caliper, dari table yang di baca pada cylinder bore gauge di dapat ukuran 75 – 78, maka replacement rot yang dipakai adalah A4
5)      Pasanglah replacement rod pada cylinder bore gauge
6)      Pasanglah dial indicator pada cylinder bore gauge
7)      Aturlah panjang replacement rod di dalam blok silinder
8)      Ukurlah panjang antara measuring point dengan replacement rod menggunakan micrometer, dari hasil pengukuran di dapat 77, 42.
9)      Ukurlah diameter silinder posisi X bagian atas, tengah dan bawah.
Ø  Posisi atas di dapat 27 garis x 0,01mm = 0,27 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,17 = 77, 15 mm
Ø  Posisi atas di dapat 29 garis x 0,01mm = 0,29 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,29 = 77, 13 mm
Ø  Posisi atas di dapat 31 garis x 0,01mm = 0,31 mm
Jadi hasilnya 77,42 – 0,31 = 77, 11 mm
10)  Setelah selesai alat ukur di bersihkan dan di beri vaselin putih, kemudian letakkan pada tempatnya.
TABUNG SILINDER  =
·         Limit ketirusan kelonjongan  : 0,10 mm
·         Limit keausan  : 0,2   mm
·         Diameter standart  : 65,65  -  65,895 mm

D. Tune Up Engine Bensin
Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up
Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :
  1. Fuller Gauge
  2. Kunci Pas Ring
  3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
  4. Tachometer
  5. Timing Light
  6. Tester Kompresi
  7. Multi Tester
Prinsip Kerja Tune Up
Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut :
  1. System Pendinginan
  2. Batteray
  3. Celah Katub
  4. Busi
  5. Kabel Tegangan Tinggi
  6. Distributor
  7. Platina (Breaker Point)
  8. Governor Adventure
  9. Vacum Adventure
  10. Mengetes Kompresi
  11. Sudut Dwell
  12. Sudut Pengapian

Cara Tune Up Mobil Sesuai Prosedur
Memeriksa Batteray (ACCU)
  1. Periksa batteray dari kemungkinan penyangga batteray berkarat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak.
  2. Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint).
  3. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell.
Memeriksa Celah Katup
  1. Periksalah celah katub sesuai dengan urutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jika ada celah kutup yang tidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut :
·         Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih.
·         Lalu bukalah tutup kepala silinder.
·         Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1.
·         Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik.
·         Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas.
·         Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel.
·         Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya.
Memeriksa Busi
  1. Bukalah busi dari tempatnya.
  2. Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu.
  3. Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi.
  4. Setel celah elektroda busi dengan STT.
Memeriksa (Mengukur) Kabel Tegangan Tinggi
  1. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari tutup distributor.
  2. Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
  3. Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya.
Pemeriksaan Distributor
  1. Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis.
  2. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina.
Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Ø  Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina.
Ø  Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
Ø  Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina.
Vacum Adventure
  1. Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau rusak.
  2. Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat.
Mengetes Kompresi
  1. Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah :
Ø  Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu.
Ø  Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang.
Ø  Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh.
Ø  Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR.
Ø  Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol.
Ø  Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain.
Memeriksa Sudut Dwell
1.      Pariksalah sudut dwell dengan tachmometer.
2.      Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o.
Memeriksa Sudut Pengapian
1.      Periksalah sudut pengapian dengan timing light.
2.      Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up.
3.      Posisikan sudut pengapian pada 0 – 5 derajat pengapian.